RSPON – Hari Stroke Sedunia atau World Stroke Day diperingati setiap tanggal 29 Oktober setiap tahunnya. Pada tahun 2024, Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta mengadakan serangkaian acara guna memeriahkan hari peringatan salah satu penyakit dengan angka kematian tertinggi di dunia, termasuk di Indonesia ini. Dari banyaknya rangkaian acara, Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta mengadakan workshop dan seminar gratis yang diselenggarakan pada Selasa, 29 Oktober 2024 - Rabu, 30 Oktober 2024 yang dihadiri oleh dokter dari berbagai rumah sakit jejaring nasional dan pakar stroke terkemuka dari dalam dan luar negeri di Ruang Auditorium Lantai 16 gedung B Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta.
Workshop dan seminar ini membahas tentang Carotid Doppler, Carotid Artery Stenting (CAS), dan Carotid Endarterectomy (CEA), yang erat kaitannya dengan penyumbatan pembuluh darah. Letak dari pembuluh darah ini berada pada area leher, dimana pembuluh darah mengalirkan darah dari jantung menuju otak. Sumbatan ini biasanya berbentuk plak yang menghalangi jalannya aliran darah yang berakibat membuat seseorang terkena stroke. Kegiatan ini dibuka dengan seminar pembahasan khusus terkait Carotid Doppler, Carotid Artery Stenting (CAS), dan Carotid Endarterectomy (CEA), di hari pertama (Selasa, 29 Oktober 2024) setelah seminar, dilanjutkan dengan Workshop Carotid Doppler dan Live Surgery CEA, dan di hari kedua (Rabu, 30 Oktober 2024) setelah seminar, dilanjutkan dengan Hands-on Course dan Live Demo. Dimana pada Live Demo Carotid Endarterectomy (CEA) menggunakan Carotid Flow Model pertama di indonesia yang dikembangkan melalui kerja sama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta dengan STEI Institut Teknologi Bandung.
Diadakannya workshop dan seminar ini memiliki tujuan untuk saling berbagi ilmu dan informasi serta pengalaman para peserta terkait tindakan Carotid Doppler, Carotid Artery Stenting (CAS), dan Carotid Endarterectomy (CEA). Sehingga kedepannya tiap-tiap rumah sakit jejaring nasional dapat melakukan prosedur tersebut untuk menilai tingkat penyakit aterosklerosis atau penimbunan plak di dalam arteri, pengambilan tindakan untuk menghilangkan timbunan plak, dan mencegah stroke lebih lanjut pada pasien.-MF